Kamis, 02 Februari 2012

Jan 07 Mengatasi Troubleshooting Saat melakukan Upgrade komputer

Mengatasi Troubleshooting Saat melakukan Upgrade komputer
Sewaktu-waktu karena keterbatasan kemampuannya, mungkin Anda akan memutuskan untuk meng-upgrade-nya sendiri. Selain hal ini dapat jauh lebih hemat, meng-upgrade sendiri komputer Anda akan memberikan kepuasan tersendiri. Namun kadang banyak hal di luar perkiraan dapat mengganggu proses penginstalan, sehingga penginstalan tidak berjalan dengan sempurna.
Namun, ada beberapa hal juga yang perlu Anda perhatikan sebelum proses penginstalan dilakukan. Misalnya, dalam memilih komponen yang akan digunakan sebagai pengganti atau penambahan. Memeriksa kompatabilitasnya dengan komputer Anda sangatlah penting agar komponen tersebut memang benar-benar dapat digunakan. Jangan lupa untuk memperhatikan slot yang dimiliki. Komponen yang akan Anda pasang harus memiliki interface yang sama dengan yang disediakan oleh komputer.
Ketidaksempurnaan ini dapat mengakibatkan berbagai dampak bagi sistem Anda. Misalnya, komponen yang ditambah menjadi tidak berfungsi atau bahkan untuk komponen-komponen tertentu. Kegagalan penginstalan dapat mengakibatkan kegagalan sistem itu sendiri.
Jangan panik dulu, jika pada saat peng-upgrade-an selesai komponen yang Anda pasang tidak berjalan atau bahkan sistem bekerja semakin buruk. Simak saja penjelasan berikut ini yang akan dikelompokkan menurut jenis komponen masing-masing:
Casing
Biasanya casing yang kotor memang sangat mengganggu pemandangan, sehingga mungkin mendorong sebagian pengguna untuk mengganti casing-nya dengan yang baru. Namun ketika sebuah monitor diletakkan kembali ke atas casing, tiba-tiba komputer padam atau mungkin ada error yang tiba-tiba muncul, padahal sebelumnya meletakkan monitor di atas casing tidak pernah menjadi masalah, hal ini mungkin saja disebabkan daya tahan casing yang baru dengan yang sebelumnya berbeda.
Jika hal ini yang dialami, maka pertama-tama yang perlu Anda lakukan adalah mengangkat monitor dan memeriksa apakah ada komponen yang posisinya berubah karena mengalami tekanan.
Jangan lupa juga memeriksa kabel-kabel di dalamnya. Pastikan tidak ada yang tertekuk atau terjepit. Kemudian atur kembali letak masing-masing komponen di dalam. Setelah itu, nyalakan kembali komputer Anda tanpa meletakkan monitornya di atas casing yang baru. Namun jika Anda yakin bahwa casing tersebut jauh lebih kuat dari casing sebelumnya, tidak ada salahnya jika Anda memeriksa kembali susunan atau letak posisi komponen.
Power Supply
Biasanya yang menjadi alasan mengapa seseorang mengganti power supply pada komputernya adalah karena rusak. Jika rusak ini disebabkan oleh overheating yang terjadi pada komputer, maka ada baiknya sebelum power supply yang baru terpasang, perhatikan apa penyebab overheating sebelumnya.
Biasanya debu yang terlalu banyak menempel pada ruang ventilasi komputer dapat menjadi salah satunya. Oleh sebab itu, membersihkan debu ini dapat menjaga keawetan power supply yang baru nantinya.
Mengganti power supply juga harus teliti. Perhatikan bahwa semua kabel power pada masing-masing komponen yang membutuhkannya terpasang dengan baik. Sehingga ketika komputer dinyalakan semua bagian dapat bekerja kembali dengan baik. Jika ada komponen yang tidak berfungsi, cobalah ganti kabel power-nya dengan kabel power yang lain. Jika masih juga tidak berfungsi, cobalah memasangkan komponen tersebut pada komputer yang lain. Jika masih juga tidak berfungsi, mungkin komponen tersebut terkena dampak yang mengenai power supply sebelumnya.
Motherboard
Berhubung semua komponen yang ada dalam PC Anda akan terhubung langsung ke bagian ini, maka ketika memasang kembali komponen pada motherboard yang baru harus dilakukan dengan sangat teliti. Sebab kesalahan yang terjadi pada saat pemasangan dapat menyebabkan kegagalan sistem pada komputer. Pastikan pula bahwa komponen yang Anda miliki mulai dari processor, RAM, harddisk, dan lain sebagainya kompatibel dengan motherboard yang baru.
Motherboard yang baru juga harus memiliki slot yang mencukupi untuk peripheral internal yang akan dipindahkan dari motherboard lama ke motherboard yang baru.
Sebelum menyalakan komputer, tidak ada salahnya jika memastikan sekali lagi apakah semuanya sudah terpasang dengan benar dan ketat pada yang baru. Jika sudah pasti, nyalakan komputer Anda. Lalu mulailah menginstal BIOS yang baru juga. Kemudian lakukan pengonfigurasian yang baik dan sesuai dengan BIOS agar semua komponen dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Processor
Jika memang motherboard yang Anda gunakan mampu bekerja sama dengan processor yang jauh lebih cepat yang digunakan saat ini, maka tidak ada salahnya mengganti processor tersebut. Sebab dengan menggantinya, Anda akan mendapatkan sistem yang bekerja lebih cepat, bukan?
Mengganti sebuah processor memiliki teknik sendiri dan harus berhati-hati. Tetapi, bukan berarti Anda tidak dapat menggantinya sendiri. Tanpa bantuan seorang teknisi Anda bisa saja menggantinya sendiri.
Jika proses penggantian processor-nya sudah selesai dan Anda menemukan beberapa masalah seperti kecepatan sistem ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka Anda harus memeriksa beberapa komponen lain yang berkaitan dengan kinerja processor.
Misalnya saja kipas processor. Apakah kipas processor berjalan dengan baik atau tidak bekerja sama sekali. Jika kipas mati, maka secara otomatis processor akan mendeteksi kegagalan kipas tersebut, dan memperlambat kerjanya untuk menghindari terjadinya overheat.
Perhatikan kabel power kipas. Pastikan kabel terpasang dengan baik. Lalu coba kembali nyalakan komputer Anda. Sedangkan jika terjadi kesalahan pembacaan kecepatan pada saat booting, maka hal berikut inilah yang harus Anda perhatikan:
Pertama-tama sekali perhatikan nilai kecepatan pada boks processor Anda. Bila berbeda, segera hubungi penjual tersebut. Jika kesalahan nilai hanya berbeda sedikit sekali misalnya yang harusnya 166 MHz hanya dibaca 163 MHz, maka hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun jika perbedaan yang ditimbulkan sangat besar, maka ada beberapa hal yang perlu diperiksa.
Sebenarnya nilai kecepatan yang dilaporkan oleh BIOS merupakan hasil yang ditampilkan dari bagaimana motherboard itu sendiri diatur. Oleh sebab itu, kesalahan tampilan ini belum tentu disebabkan oleh processor itu sendiri. Periksalah jumper pada motherboard Anda, apakah sudah benar atau belum. Jangan lupa juga memeriksa versi BIOS Anda. Mungkin saja, BIOS tidak mengenali karena versinya memang belum mengenali processor Anda yang baru.
Memory RAM
Salah satu bagian dari sebuah komputer yang mungkin paling sering mengalami peng-upgrade-an adalah RAM. RAM merupakan salah satu bagian yang juga sangat mudah dipasang. Dan salah satu bagian dari sistem yang sangat mempengaruhi kinerja sistem itu sendiri.
Namun tidak jarang setelah pergantian yang tujuannya meningkatkan sistem justru terjadi sebaliknya. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja atau kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan komputer mengalami gangguan, seperti telah digunakan dua jenis memory yang berbeda pada satu motherboard.
Cobalah Anda periksa kembali jenis RAM yang akan dipasang. Jika Anda ingin meng-upgrade RAM Anda dari 128 MB ke nilai yang lebih tinggi, maka caranya adalah dengan menambahkan nilai yang sama pada slot sebelahnya (untuk motherboard dengan dual banks), atau mencopot yang lama dan meletakkan RAM dengan nilai yang diinginkan. Jangan meletakkan berdampingan RAM yang berbeda spesifikasi apalagi berbeda teknologi.
Setelah itu, Anda juga dapat memeriksa keadaan slot RAM itu sendiri. Hindarkan slot tersebut dari debu (cobalah hisap dengan vacuum cleaner khusus untuk PC). Sebab jika banyak debu yang menutupi slot Anda, maka akan mengganggu RAM itu sendiri. Setelah itu, pastikan RAM terpasang dengan benar. Tidak terbalik dan tidak kendur. Lalu pastikan juga casing tidak mengalami masalah overheating (cek ventilasi komputer).
Harddisk
Kurangnya ruang untuk menyimpan data telah menjadi alasan para pengguna untuk meng-upgrade ruang datanya dengan yang lebih luas lagi. Namun, tidak jarang pada saat pemasangan terjadi komputer tidak mengenali harddisk baru yang terpasang atau terjadi konflik dengan harddisk yang telah lebih dulu terpasang yang memuat operating system Anda.
Untuk mengantisipasi masalah ini, sebelumnya periksalah kabel power yang terpasang ke harddisk tersebut lalu coba perhatikan kabel datanya. Setelah itu, perhatikan juga jumper pada harddisk yang baru (jika masih menggunakan jumper). Sedangkan bagi Anda yang menggunakan harddisk jumperless, perhatikan juga kabel datanya. Pastikan kabelnya memang sudah benar.
Jika keduanya tetap tidak dapat bekerja sama—sebelum menghakimi harddisk yang sudah terlanjur terbeli ini—cobalah menggunakan kabel data CD-ROM untuk harddisk yang baru. Jika sistem dapat berjalan dengan baik, maka itu bertanda harddisk baik-baik saja hanya memang tidak dapat disatukan dengan harddisk yang pertama.
Sedangkan jika ingin mengganti harddisk yang lama dengan harddisk baru yang memiliki kecepatan lebih tinggi atau dengan harddisk khusus seperti RAID, Anda harus memperhatikan kemampuan motherboard Anda, apakah memiliki dukungan terhadap sistem yang ingin digunakan atau tidak. Jika tidak, maka apa yang Anda inginkan sudah pasti tidak dapat dijalankan.
Floopy Disk
Ini adalah salah satu bagian yang jarang mengalami gangguan. Penginstalan floopy juga tidak sulit, sebab kabel power yang digunakan untuk floopy tidak sama dengan kabel power yang digunakan pada komponen lain. Begitu pula dengan kabel datanya.
Oleh sebab itu, terjadi kesalahan pada saat pemasangan floopy yang baru akan sangat jarang terjadi. Namun jika floopy yang baru terpasang tidak dapat bekerja, cobalah cek kembali kabel yang dipasangkan. Cobalah untuk mengganti kabel (untuk floopy) yang lain.
Jika ketidakberesan terjadi pada saat proses booting, maka cobalah dengan menjalankan DIR C: jika ini dapat dijalankan, maka periksa kembali floopy Anda. Jika DIR C: berjalan dengan baik ini tandanya kesalahan pada penginstalan floopy, tidak mempengaruhi sistem Anda yang lain. Anda bisa saja terus bekerja tanpa floopy. Namun akan sangat disayangkan jika floopy yang baru tersebut tidak dapat digunakan. Oleh sebab itu, periksa kembali kabel yang terhubung kepadanya. Jika masih saja tidak bekerja, tidak ada salahnya jika Anda mencoba dengan kabel yang baru.
Video Card
Jika Anda ingin menambahkan video card pada motherboard yang menyediakan video card secara onboard, maka untuk mengaktifkan video card yang baru Anda harus menonaktifkan terlebih dahulu video card yang lama melalui BIOS. Jika sudah selesai, jangan lupa untuk menghubungkan monitor dengan video card yang baru. Jika kedua hal ini lupa Anda perhatikan, maka monitor tidak akan menampilkan gambar apapun.
Jika masih saja Anda tidak mendapatkan gambar apapun, cobalah untuk memeriksa video card tersebut. Cabut lalu pasang kembali. Dan pastikan video card terselip dengan baik dan tidak kendur (untuk beberapa video card ada yang menggunakan kunci, pastikan kuncinya telah terpasang ke posisinya).
CD-ROM
Ingin mengganti CD-ROM dengan yang lebih cepat? Atau bahkan ingin menggantinya dengan DVD-ROM atau dengan CD-RW? Mudah saja. Mencabut CD-ROM sama dengan mencabut harddisk.
Jika drive baru yang Anda pasang tidak bekerja dengan baik, Anda pun tidak perlu panik. Cukup periksa baik kabel power maupun kabel datanya. Jika drive yang Anda pasang baik CD-RW maupun DVD tidak dapat digunakan untuk menjalankan CD Audio, maka periksalah kabel audionya. Biasanya setiap membeli drive baru, Anda akan diberikan kabel audio yang bentuknya sangat kecil. Hubungkan kabel audio tersebut dengan motherboard (yang memiliki sound card onboard) atau ke sound card (yang tidak onboard).
Bagaimana jika Anda tidak dapat mendengarkan music (CDA) melalui jack headphone yang disediakan pada oleh drive Anda, ini bukan sebuah masalah. Sebab jika memasang kabel data dan audio pada motherboard, maka Anda tidak akan mungkin mendengarkan suara dari jack headphone yang ada di drive. Tetapi coba saja Anda mencopot kabel datanya, Anda akan dapat mendengarkan CDA Anda langsung dari drive Anda.
I/O Peripheral
Jika ada peripheral lain yang ditambahkan ke dalam sebuah komputer dan ternyata setelah dipasang tidak dapat dijalankan atau bahkan tidak terdeteksi oleh komputer, maka hal pertama yang dapat dilakukan sebelumnya adalah membawanya kembali ke si penjual dan memeriksa apakah alat tersebut sudah terpasang dengan baik pada motherboard atau telah tercolok dengan baik pada konektor yang dianjurkan.
Setelah itu periksalah pengaturan pada BIOS, apakah status slot atau konektor berada dalam keadaan enable atau tidak. Jika berstatus disable, maka Anda harus mengubah statusnya menjadi enable terlebih dahulu baru dapat menggunakannya kembali.
Keyboard
Bila saat Anda memasang keyboard yang baru lalu komputer mengeluarkan bunyi yang sangat panjang dan tidak berhenti, cobalah untuk mematikan komputer Anda lalu tunggu hingga 10-15 menit. Kemudian nyalakan kembali dengan keyboard yang sudah terpasang.
Atau jika komputer yang memang biasa digunakan pada server ingin ditambahkan keyboard, biasanya pada BIOS komputer tersebut status keyboard adalah disable. Sehingga untuk menambahkan keyboard Anda perlu meng-enable-kan keyboard pada BIOS sebelum keyboard dapat digunakan.
Mouse
Apa yang terjadi pada mause sama dengan yang terjadi dengan keyboard. Sebab pada dasarnya, keduanya memiliki fungsi yang serupa. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai, cobalah untuk mematikan komputer sesaat lalu menjalankannya lagi. Untuk mouse-mouse tertentu, kadang untuk mendapatkan fitur yang penuh dari keyboard maupun mouse Anda janganlah lupa untuk menginstal juga driver atau software yang disertakan dalam paket yang diberikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management